Sabtu, 02 Januari 2016

BIOKIMIA



ROKOK MENYEBABKAN KOLESTEROL BERUJUNG
PENYAKIT JANTUNG KORONER





Disusun oleh :
Nofita Angrianingsi                (14.0422)


AKADEMI FARMASI THERESIANA SEMARANG
2015



ROKOK DAPAT MENYEBABKAN KOLESTEROL YANG BERUJUNG 
PENYAKIT JANTUNG KORONER

Tahukah anda mengapa merokok menyebabkan kolesterol terutama mengakibatkan penyakit jantung koroner?
Menurut saya banyak orang yang sudah paham bahwa kandungan dalam rokok seperti nikotin dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan manusia.Terutama bagi masyarakat awam, merokok sendiri sudah jelas bisa merusak paru-paru karena asap yang diisap langsung masuk ke paru-paru. 
Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa rokok ternyata juga bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh manusia. Hal tersebut karena kandungan nikotin dalam rokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik HDL (High Density Lipoprotein)dan meningkatkan kadar kolesterol buruk LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah.

Bagaimana mekanisme kerja dari senyawa kimia (Nikotin), sehingga menyebabkan kolesterol yang berujung penyakit jantung koroner?
Sebelumnya kami akan memberikan informasi sedikit bagi kalian para pembaca, sebenarnya rokok dibagi menjadi dua jenis yang berdasarkan keberadaan filter pada rokok tersebut, yaitu rokok filter dan non filter. Perbedaan kedua jenis rokok ini dapat dilihat, dimana rokok yang memiliki filter akan mampu untuk menyaring dan mengurangi zat kimia (nikotin) yang terkandung dalam rokok ketika dihisap, sedangkan untuk rokok non filter tidak mampu untuk menyaring atau mengurang zat kimia (nikotin) yang masuk dalam tubuh saat rokok tersebut dihisap. Akibatnya dalam tubuh akan mengalami gangguan kadar lipid sehingga menimbulkan kolesterol, hal ini karena  zat kimia (nikotin) merupakan komponen utama pada rokok, gangguan ini sangat berisiko bagi para perokok aktif.
Mekanisme kerja bagaimana nikotin menyebabkan kolesterol yaitu ketika seseorang merokok, maka akan melepas kandungan nikotin yang ada pada rokok tersebut, kemudian nikotin masuk dalam tubuh. Pada saat nikotin masuk dalam tubuh maka akan memicu pelepasan katekolamin, kortisol dan hormon pertumbuhan yang ada dalam tubuh, kemudian Pelepasan hormon ini akan mengaktivasi adenil siklase pada jaringan adiposa, sehingga akan meningkatkan lipolisis dan pelepasan asam lemak bebas ke dalam plasma yang  akan dimetabolisme di hepar (hati). 


 

Peningkatan kadar hormon pertumbuhan dan katekolamin menyebabkan peningkatan pelepasan insulin dalam darah, sehingga mengakibatkan  aktivitas lipoprotein lipase (LPL) akan menurun, dengan penurunan tersebut menyebabkan gangguan metabolisme lemak yaitu kadar HDL (High Density Lipoprotein) nya rendah, dimana pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu dan  pada kadar LDL (Low Density Lipoprotein)  dalam darahnya menjadi tinggi berarti kandungan kolesterolnya buruk, dimana lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh ( tepatnya didinding nadi pembuluh koroner atau pembuluh darah) Dengan kolesterol yang tinggi tersebut  akan menyebabkan penyakit jantung koroner dimana terjadi penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner,hal ini terjadi karena terlalu sering nya menghisap perokok.


DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta : Departemen kesehatan Republik Indonesia.
Hatma R.D. 2012. Sosial Determinan dan Faktor Resiko Kardiovaskular (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007) vol 2. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Price, A., dan Wilson, L.M. 2006. Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit,Volume 1 Edisi 6. Jakarta : EGC. hal 582–7.
Sukadiono. 2010. Analisa Kadar LDL Kolesterol pada Perokok di Desa Tambak Cemandi RT 04/RW 02 Kabupaten Sidoarjo. Surabaya: Journal from UM Surabaya.






1 komentar: